Mauidzatul Hasanah
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
Sehubungan kegiatan dan puncaknya haflatul imtihan ini, Ponpes Nur Muhammad mendatangkan dua muballigh yaitu :
1. Syeh Sadhi Arbash dari Damaskus Syiria
2. Al Habib Ali Zainal Abidin bin Muhammad bin Ali Al Habsyi dari Ponpes Riyash Probolinggo
Berikut sebagian isi ceramah dari Syeh Sadhi (berbahasa arab) dan di terjemahkan oleh Gus Taufik sebagai berikut :
"Sesungguhnya kalau kita tidak punya anak, sebaiknya kita mewakafkan sesuatu yang manfaatnya tidak terputus seperti tanah, sumur dll. Karena pahalanya akan terus menerus tersampaikan meskipun orang yang mewakafkan itu meninggal. Kemudian kewajiban orang tua mendidik anak itu ada 2 hal yaitu:
1. mendidik agar imannya benar dan akhlaknya
2. memperbanyak doa"
Cerita tentang Imam Bukhari
"Ada sebuah keluarga yang menjadi tulang punggung keluarga meninggal (ayah) ketika anaknya masih kecil -+ umur 8 tahun dan hanya meninggalkan harta sedikit untuk digunakan sebagai bekal mencari ilmu. Kemudian si Ibu anak tersebut mencari tempat pendidikan yang bagus untuk anaknya, akan tetapi anak tersebut mengalami musibah tidak dapat melihat (buta). Sehingga ibu anak tersebut setiap saat baik siang atau malam selalu menangis dan berdoa kepada Allah agar anak tersebut bisa melihat lagi. Pada suatu malam ibu itu berdoa sampai tertidur dan bermimpi bertemu Nabi Ibrahim, di dalam mimpi ibu tersebut disuruh bangun karena anaknya sudah tidak buta lagi. Seketika itu juga terbangun dan bertanya-tanya pada dirinya "benarkah apa yang aku mimpikan ini". Maka anaknya yang masih tertidur di bangunkan untuk memastikannya dan ternyata anak tersebut sudah bisa melihat kembali. Dengan kebahagiaan yang diberikan Allah, ibu tersebut membawa anaknya untuk haji dan belajar di Mekkah serta menjadi ulama yang terkenal yaitu Imam Bukhari."
Demikian sekilas tentang isi ceramah dari Syeh Sadhi yang bisa kami tulis, apabila ada kesalahan atau kekurangan silahkan hubungi kami.
Wassalamu'alaikum, Wr. Wb.
Posting Komentar